Dalam hidup kita sehari-hari, suatu hal yang tidak dapat
kita hilangkan dalam hidup kita adalah seni, karya seni atau aktifitas
menikmati seni. Seni muncul dari kehidupan dan menjadi suatu hal yang sangat
berguna bagi manusia. Manusia bisa menuangkan keresahan, kegembiraan,
pengalaman dan hidupnya dalam suatu karya seni. Dengan kata lain, seni telah
menyatu dalam diri kita. Tuhan menciptakan manusia agar mampu merangkai dunia
dengan baik dan membuatnya menjadi semakin indah. Itulah tugas manusia dan
Tuhan juga memberikan begitu banyak kemampuan dalam diri manusia agar manusia
dapat merangkai dan menyusun isi dunia ini dengan baik dan indah.
a.
Makna seni
Dalam bidang seni, ada satu ungkapan Inggris yang disadur
dari ungkapan Latin “Life is Short, But Art is Long; Ars Longa Vita Brevis”.
Ungkapan kuno ini secara langsung membandingkan seni dengan hidup manusia.
Hidup manusia lebih pendek dibandingkan seni. Itu artinya, seorang seniman yang
telah menciptakan suatu karya seni hanya mampu memiliki hidup puluhan tahun
akan tetapi karya seni hasil kreativitasnya akan selalu dikenang oleh sekian
banyak orang walau dia telah meninggal. Mozart, W.R Supratman dan seniman
lainnya telah menghasilkan karya seni yang membuat kita mengingat dan mengenang
mereka sebagai seorang seniman.
Namun, apa itu seni? Ini adalah suatu pertanyaan yang
menggugah hati, pikiran dan jiwa kita yang sering menikmati karya seni, yang
sering mengaktualisasikan diri melalui bentuk-bentuk seni. Sering kita
menikmati musik, lagu, lukisan, indahnya alam, tarian dan kita juga sering
membentuk suatu karya seni seperti bernyanyi, melukis, main musik namun kita
sangat jarang bertanya tentang apa itu seni. Banyak orang yang telah mencoba
merumuskan apa itu seni. Seorang
seniman merumuskan seni sebagai suatu hasil
atau proses dari aktifitas menyusun atau merangkai materi-materi secara bebas yang digunakan
untuk menyampaikan makna baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan simbol-simbol yang dengan caranya tersendiri mampu mempengaruhi dan
menberdayakan indera, emosi, dan
intelektual manusia. Bila dilihat dari sudut etimologisnya, Jakob Sumardjo,
seorang filsuf seni mengatakan dalam bukunya “Filsafat Seni” bahwa seni berasal
dari kata “Sani” yang berarti jiwa
yang luhur atau ketulusan jiwa. Dari uraian ini bisa dikatan bahwa berbicara
tentang seni berarti juga berbicara tentang keindahan karena keindahan
adalah esensi dari seni itu sendiri.
Berkaitan dengan itu, Tolstoy berpendapat bahwa seni ialah suatu aktivitas kemanusiaan
yang terdiri dari hal-hal berikut: seseorang yang secara sadar, dengan perantaraan
lambang-lambang tertentu, menyampaikan
perasaan-perasaan yang pernah ia alami, agar orang lain terpengaruh oleh perasaan-perasaan itu
dan juga ikut mengalaminya.
Defenisi ini menyampaikan secara jelas bahwa seni itu hanya mampu dicipta oleh
seorang manusia yang sadar. Dia mengungkapkan apa yang ia alami dengan media
tertentu agar orang mampu mengalami apa yang ia alami. Dengan demikian, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa seni
adalah suatu proses aktifitas manusia yang dengan sadar mengungkapkan suatu
keindahan dengan menggunakan lambang-lambang yang memiliki makna simbololis
yang mampu menyampaikan nilai bagi orang lain.
b.
Bentuk-bentuk
seni
Di atas telah diuraikan apa yang menjadi makna dari seni.
Sekarang mari kita melihat secara singkat apa saja bentuk-bentuk dari seni khususnya
yang terdapat dalam budaya Indonesia. Pada umumnya,
seni dibagi dalam tiga bentuk: seni gerak, seni rupa dan seni suara.
Pertama, seni gerak. Seni gerak merupakan pengungkapan diri
manusia melalui gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan dengan sedemikian rupa
sehingga menciptakan suatu keindahan dan mampu menyampaikan pesan tertentu.
Seni gerak ini mencakup seni tari, seni drama dan seni pantomim.
Kedua, seni rupa. Seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Bentuk seni ini mengandung berbagai macam jenis, yaitu: seni patung (ukir),
seni relief, seni rias, seni lukisan, seni design grafis dan bentuk-bentuk
lain.
Ketiga, seni suara. Seni suara merupakan cetusan ekspresi
manusia yang diungkapkan melalui keteraturan bunyi. Materi dasar dari seni ini
adalah suara baik suara alat music maupun suara manusia. Seni suara memiliki
beberapa seni seperti seni musik, seni vocal dan seni puisi.
c.
Seni sebagai
ekspresi dan nilai
Seni sebagai ekspresi. Ekspresi adalah sesuatu yang dikeluarkan, seperti cairan
gula yang keluar dari tebu yang diperas, tindakan mengamuk yang dilakukan
seseorang karena ditekan perasaan marah, atau sikap memeluk dan membelai yang
dikeluarkan oleh dua insan yang dilanda gejolak cinta. Kamus Besar Bahasa
Indonesia mengartikan ekspresi sebagai pengungkapan atau proses menyatakan
(yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb) atau
pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Sementara itu, perasaan
dapat
diartikan sebagai respon individu terhadap sesuatu di luar dirinya, yakni lingkungan sekitarnya, perasaan
juga bersumber dari gagasan dan ide individu seorang seniman. Dalam seni,
perasaan harus dikuasai terlebih dahulu sebelum diekspresikan dalam wujud
karya. Perasaan harus dijadikan objek, diatur, dikelola, dan diendapkan sebelum
diwujudkan atau diekspresikan dalam bentuk karya seni. Untuk mengekspresikan
perasaan tersebut diperlukan keterampilan dalam mengolah media untuk mewujudkan
ekspresi tersebut secara lebih sempurna. Dalam hal ini, semakin
tinggi keterampilan seniman maka semakin sempurna pula kualitas perasaan yang
diekspresikan tersebut, dan semakin tinggi kualitas ekspresi perasaan akan
menjadikan bobot karya seni yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Seni sebagai nilai.
Secara subjektif nilai suatu seni sangat relatif, tergantung kecenderungan selera
masing-masing penikmat. Maka, seni itu harus
dipandang secara objektif artinya memandang seni sebagai seni. Seni dari
dirinya sendiri indah walau ada pengamat mengatakan suatu seni itu tidak atau
kurang bernilai. Karena apa? Karena esensi
seni itu adalah keindahan dan esensi sebuah seni adalah keindahan itu
sendiri.
Menurut Jacob Sumardjo
(2000:142) Seni adalah masalah nilai. Ada dua nilai: pertama,
nilai isi (content) t.a. nilai pengetahuan, nilai rasa, intuisi atau bawah
sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang
dapat terdiri atas nilai moral, nilai social, nilai religi, dll. Kedua, nilai pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya bakat
pribadi sesoorang, nilai keterampilan, dan nilai medium yang dipakainya. Semua
dasar-dasar nilai tersebut menyatu padu dalam wujud seni dan tak terpisahkan,
hanya dapat dibedakan bagi kepentingan analisis seni oleh para kritikus.
Berlanjut ke bagian berikutnya….!!